![]( http://blogdetik.com/files/2013/02/c78dc29a3877ab664a8f508d34bd1202_20130207122807_yamaha300-200.gif)
Ketika anak-anak yang lain di manjakan oleh fasilitas
kendaraan bermotor oleh orangtuanya masing-masing, saya malah lebih senang di
antar-jemput sama papah, lebih berasa nyaman. Tapi alasan yang paling kuat,
yaitu saya belum pandai mengendarai kendaraan bermotor.
Motor Yamaha kesayangan papah selalu melaju dengan cepat di
tengah keramaian jalan raya, demi supaya saya tidak telat ke sekolah. Inilah
yang selalu saya banggakan dari “istri kedua” papah, pokoknya semakin tak tertandingi lah. Salut deh sama Yamaha yang selalu menghasilkan produk yang
canggih dan keren.
Motor Yamaha kesayangan papah, yang di belinya sejak saya
duduk di bangku kelas 2 SMP sampai sekarang, selalu menemani kemanapun kami
pergi. Dan motor Yamaha inilah yang menjadi satu-satunya motor yang terparkir
aman di bagasi rumah.
Pernah waktu itu, ketika saya duduk di bangku kelas 2 SMA,
kebetulan saya terpilih menjadi sekretaris kelas, wali kelas kami memberi
tanggungjawab untuk menghandle buku absensi dan buku tugas milik teman-teman
sekelas kepada saya, tapi entah kenapa hari itu saya lupa membawa. Dengan
tampang bingung, mengambil handphone mencoba menghubungi papah untuk menjemput
saya di sekolahan, tapi sayang sekali papah lagi sibuk banget di kantornya. Mau
tidak mau, saya minta tolong ke teman sekelas, Alhamdulillah dia mau. Kami
bersamaan menuju ke parkiran sekolah, teman saya lalu mengeluarkan motornya
dari jejeran motor-motor yang lain. Waktu liat motornya, hanya bisa mengucap
dalam hati, “wiiihhh kerreeeenn.. motor injeksi yamaha yang di modifikasi
menjadi warna pink keungu-unguan”. Tidak berhenti sampai di situ, yamaha milik
teman saya juga melaju dengan cepat.
Pernah juga, waktu itu hari H pengumuman kelulusan siswa
kelas 3 SMA. Selesai pengumuman, handphone saya berdering tanda ada sms masuk,
sms dari mamah, “jadi gimana nak?”. Iseng-iseng saya me-reply sms mamah, “tauk
ahh, saya males pulang ke rumah”. Ehh ternyata mamah khawatir dengan balasan
sms itu, terbukti beberapa menit kemudian papah sudah berada di depan gerbang
sekolahan dengan mengendarai yamaha kesayangannya.
Aaaahhhh semakinn cintaa dehh samaa Yamaha..!!
Yamaha dan papah tak pernah merasa lelah menemaniku
kemana-mana, termasuk ketika mengurus pendaftaran masuk ke universitas,
mengikuti kegiatan-kegiatan baru sebagai proses menjadi mahasiswi, sampai
ketika sudah resmi jadi mahasiswi pun, papah dan yamahanya masih setia
menemaniku tanpa keluhan sedikitpun.
Tapi ceritanya menjadi berbeda, setelah papah mengalami
kecelakaan parah yang mengakibatkan kaki kirinya harus di amputasi. Trus yang
mau nemenin aku kemana-mana sapa donk? Masa iya motor yamaha ini hanya di
biarin terparkir di bagasi? Tapi mau bagaimana lagi, itulah kenyataannya.
Menjalani kehidupan sebagai mahasiswi semester 1 dengan hal
yang tak biasa, malesin dan gak semangat. Bagaimana tidak, pulang pergi kampus
naik angkot, tidak seperti dulu yang kemana-mana selalu bareng si motor injeksi
yamaha. Karena tidak terbiasa naik angkot, saya selalu merasa pusing dan mual. Sampai
kampus, saya selalu tidak pernah bisa konsentrasi menerima materi perkuliahan.
Selain itu, pasti selalu telat masuk kelas. Ini berlangsung selama 1 semester.
Alhasil, ketika nilai-nilai keluar, ada 1 nilai yang langsung membuatku serasa
berada di rungan yang gelap. Nilai E. Oh God, apakah ini pertanda dunia akan
berhenti berputar? Yah, sebagai salah satu siswa berprestasi dari masa
sekolahan kanak-kanak, tidak heran kalau nilai ini membuatku galau gundah
gulana. Fiuuuhhhh..
Dan ternyata nilai E itu sangat berpengaruh dalam
keseharianku, saya jadi tidak nafsu makan dan tidak nafsu masuk kelas. Orangtua
saya awalnya sih kecewa, tapi yah mau bagaimana lagi, mereka hanya bisa
memberiku semangat agar masa depanku tidak berhenti hanya sampai di sini saja.
Berkat nilai jelek itu, saya memutuskan untuk mengambil cuti
dulu dari kampus. Teman-teman sangat menyayangkan keputusan ini. But success is
choice, guys. Saya mempercayai prinsip yang mengatakan SEMUA AKAN INDAH PADA
WAKTUNYA.
Berbulan-bulan bersembunyi dari balik kehidupan di luar
rumah, cukup membosankan juga. Sudah seminggu menjalani puasa Ramadhan,
kebetulan ada temen yang ngajakin ngabuburit bareng. Saya iya-in deh, sekalian cuci
mata katanya. Sebut saja nama temenku, Ana. Dia memarkir Yamaha maticnya di
halaman rumah. Sambil berpakaian, saya mendengarkan cerita tentang yamaha
barunya yang di belikan oleh kakaknya pas hari ultahnya kemaren. I’m glad to
hear that.
Sepulang dari buka puasa bareng, saya di kejutkan oleh
sebuah sepeda motor keluaran Yamaha bertuliskan XEON RC, masih baru, masih
dalam bungkusan plastik, punya siapa nih? Saking senangnya meneliti motor
Yamaha Xeon Rc yang terparkir di teras rumah, tidak sadar kalo papah dan mamah
memperhatikanku. Satu kalimat yang keluar dari mulut papah “ini punya kamu,
nak. Semoga semakin rajin yah kuliah”. Air mataku tak tertahankan lagi.
Bahagia.
Semenjak ada Xeon RC, hari-hariku menjadi indah.
Semakin bangga menjadi penikmat produk Yamaha, motor injeksi
yang keren, cepat, canggih dan semakin tak tertandingi dehh..
Terima kasihh Yamaha
*bighug :k
Tidak ada komentar:
Posting Komentar